
Seperti biasanya,hari jumat pelajaran dimulai dengan bahasa mandarin.Perilaku anak-anak juga seperti biasanya tidak ada yang berubah.
Hari ini sudah memasuki hari yang kelima untuk muridku yang baru.Perjanjian antara aku dan mamanya,mulai hari ini anaknya akan ditinggal.Menangis.Tentu saja.Siapapun akan menangis jika harus berpisah dengan orang yang disayanginya.
Hari itu aku yang memegang sendiri murid baru itu.Namanya Klara.
Aku gendong dia sepanjang waktu,aku mencoba membangun rasa aman dan nyaman Klara terhadapku.Hari itu,waktuku kuhabiskan bersama Klara.Sedangkan muridku yang lain bersama miss Dewi dan miss Yekti.Kesempatanku untuk menyapa muridku yang lain hanya pada saat makan bersama.Itu bisa kulakukan karena perhatian Klara terhadap makanan.Aku berkeliling sambil menyentuh muridku satu demi satu.5 menit yang sangat berharga menurutku.
Kegiatan berlanjut,tiba-tiba salah satu muridku merengek,menangis dan minta pulang.Nael namanya.Kita semua terkejut mendengar permintaan Nael.Ada yang tidak beres,itu yang terbesit dipikiranku.Aku melihat kearah Klara untuk memastikan apakah bisa ditinggal.Dan ternyata bisa.Aku langsung berlari kearah Nael,mendekatinya dan bertanya kepadanya.
"Hai...!sapaku.
"Pulang...!?"kata Nael.
"Sebentar lagi pulang.Nael kenapa?"balasku.
"Pulang...!"pinta Nael.
"Ada yang ganggu Nael atau ada yang nakal sama Nael"tanyaku.
"Nael diganggu teman?"inginku mengerti.
Nael tidak menjawabku hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
"Siapa yang ganggu Nael?"kataku.
Sekali lagi Nael tidak menjawab dan juga tidak memberi jawaban melalui bahasa tubuhnya. Aneh, pikirku. Ini bukan Nael yang aku kenal.Nael selalu menjawab setiap pertanyaan.
"Nael marah dengan bu guru?"tanyaku.
Tidak ada jawaban.
Yang ada hanya perubahan posisi kepala.Nael memalingkan wajahnya.Duar.....!!
Badanku menjadi kaku,pikiranku melayang entah kemana.Sebuah petir telah menyambarku melalui perilaku Nael.Ada apa ini,Nael cemburu!Itu yang langsung terbesit dikepalaku.Aku peluk Nael dan memberikan senyuman terbaikku.
Keesokkan harinya,Nael tidak mau sekolah.Sebelum berangkat sekolah Nael sudah menangis.Beruntung mamanya berhasil membujuknya. Hari itu Nael hanya memberiku senyuman masam.
Nael masih marah.Aku berusaha mendekatinya,mengajaknya bicara bahkan menggodanya.Tetapi Nael tetap dingin.Pulang sekolah aku mencari informasi melalui mamanya.Mamanya bersedia membantu mencaritahu.
Paginya,mamanya Nael datang menemaniku.Ia memberiku informasi penting.Tadi malam Nael bercerita kalau ia membenci dan tidak mau denganku.Karena aku selalu dengan Klara.
Begitu mendengar penjelasan mamanya Nael,pikiranku berkata "AKU BENAR. NAEL CEMBURU".
Aku diam membisu.
Membisu.....
Hanya airmata yang datang menghampiriku.
by:Kartikanita Widyasari, S.Psi